uhibbuka fillah..

i love Allah demi mu, ya Rabb...

hmmm.. penat??? mungkin juga... bingung?? pun mungkin juga.. arghhh!!!


sekali lagi dia berjaya menjengah ke kotak fikiranku... what? who? why? when? where? segalanya semakin kemas menerobos ke benakku. antara sedar dan tak sedar, aku seolah-olah sudah mulai merasai petunjuk dari Allah mengenai lelaki itu. 

seakan-akan tenang tatkala melihat wajah redup miliknya. apakah ini petunjuk-Mu, ya Allah?? sekilas ku pandang wajahnya. meskipun tidaklah secara jelas atau live.. 
dia dengan begitu tenang sekali menghadap wajah kedua-dua ibu bapaku tuk meminta restu   dari mereka. sungguh... aku terharu! atmaku merintih kegirangan. 


"enta... uhibbuka fillah... " ujarku lembut. cukup tuk dia seorang sahaja yang bisa mendengarnya.


di sudut debar lelaki itu, Allah telah menggerakkan bibirnya membalas kata-kata perlahan pewaris Saidatina Khadijah padanya. meskipun dia tidaklah mendengarnya tadi.

"enti... ahhabbakillazi ahbabtani lahu... "


aku seakan-akan berpinar-pinar melihat secebis ketenangan yang terpamer dari riak wajahnya. Allah! jika benar dia milikku, Kau tarikkanlah dirinya tuk terus mekar dalam atmaku. 

"enti... umi ana panggil enti di situ, " ujar jejaka itu sembari jari-jemari kasarnya menuding ke arah hadapan diriku. hatiku kembali berdebar-debar. mulai mengira bilangan countdown.. 1, 2, 3... ahh... Allah! kakiku mula mengorak langkah menuju pada arah umi nya. 


fuhh...dup dap... dup dap...


tanpa ku sedari, jari halusku sudah menggapai jemari umi lelaki tersebut, merangkap bakal ibu mertuaku... hehe...

alhamdulillah...